Uncategorized · October 3, 2022

Obat Sirup Anak yang Ditarik BPOM, Sebabkan Gagal Ginjal pada Anak?

Obat Sirup Anak yang Ditarik BPOM, Sebabkan Gagal Ginjal pada Anak?

Hai moms, saat ini sedang terjadi kasus yang heboh di Indonesia yaitu obat batuk sirup bisa menyebabkan gagal ginjal bahkan kabarnya semua obat sirup termasuk obat penurun panas paracetamol sirup dan Kemenkes menginstruksikan bahwa semua obat sirup diminta untuk dihentikan. 

Mungkin banyak dari moms yang bertanya-tanya, “kenapa sih obat batuk bisa sebabkan gagal ginjal?” atau berfikir mengenai “anak saya dari dulu minum obat batuk ini tidak terjadi apa-apa kok” dan lain sebagainya. Semua ini bermula dari kasus yang berada di Gambia. Gambia ini merupakan salah satu kota di Afrika. Pada saat itu di Gambia terjadi protes besar-besaran karena 90 orang anak yang meninggal akibat gagal ginjal dan 70 diantaranya meninggal disebabkan obat batuk. Akibat viralnya kasus itu menyebabkan kasus ini menjadi heboh di Indonesia. 

Lalu permasalahan awalnya kasus ini hanya bermula disebabkan oleh obat batuk sirup, tetapi kenapa kemenkes menarik semua obat sirup yang ada di seluruh apotek di Indonesia. Hal itu dikarenakan terdapat kasus di Indonesia yang tiba-tiba heboh dan mengejutkan. Yaitu terdapat 206 anak yang terkena gagal ginjal, akan tetapi sebenarnya kita tidak tahu kalau 206 anak itu meninggal apakah karena obat atau bukan karena banyak faktor yang bisa menyebabkan anak meninggal karena gagal ginjal. Jadi, masih belum pasti apakah anak-anak tersebut meninggal dikarenakan obat batuk sirup atau paracetamol. Kandungan etilen glikol (EG) dan Dietin Glikol (DEG) yang ada pada obat sirup dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal pada anak. Sebenarnya apa sih kandungan tersebut? Yuk kita bahas. 

Etilen Glikol (EG) dan Dietin Glokol (DEG)

Etilen Glikol dan Dietin Glikol adalah alcohol, sedikit kental dengan bau yang menyenangkan dan rasa manis yang fungsinya sebagai pelarut dan merupakan cairan yang tidak berwarna. EG dan DEG ini adalah zat pendamping sebagai pelarutnya dan pemanisnya. Perlu ditekankan sekali lagi bahwa EG dan DEG ini bukan obat, akan tetapi zat pendamping yang terdapat di dalam obat sirup. Nah sebenarnya apa sih bahayanya kandungan ini? Kalau diatas ambang normal, EG dan DEG ini dapat menghasilkan asam oksalat yang ada di ginjal, asam oksalat yang bertemu dengan kalsium akan menjadi kalsium oksalat. Kalsium Oksalat ini adalah batu ginjal jadi menyumbat di ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Itulah yang dihebohkan oleh masyarakat Indonesia. 

Tapi sebenarnya boleh atau tidak sih kandungan EG dan DEG ini digunakan? Sebenarnya diperbolehkan. Di Indonesia sendiri ambang batas penggunaan kandungan ini adalah 0,5 mg/kg berat badan. Jadi boleh asal tidak melebihi ambang batas. Dan perlu ditegaskan bahwa EG dan DEG ini belum tentu dicurigai menyebabkan gagal ginjal akut yang lagi misterius di Indonesia. 

Jadi, pemberhentian peredaran obat sirup di seluruh apotek yang ada di Indonesia adalah upaya pencegahan untuk selanjutnya diteliti kandungan apa sebenarnya yang bisa menyebabkan gagal ginjal. Lalu permasalahan yang muncul adalah banyak ibu-ibu yang panik karena anaknya sudah terlanjur meminum obat-obatan sirup. Nah inilah penjelasannya

Bagaimana jika anak sudah terlanjur meminum obat sirup? 

Banyak ibu-ibu yang menjadi khawatir dan panik karena anaknya sudah terlanjur meminum obat-obatan sirup. Saking paniknya sebagian ibu-ibu tidak peduli mengenai kandungan EG atau DEG yang tadi, yang terpenting bagaimana jika anak mereka sudah terlanjur meminum obat sirup tersebut. Jadi, kalau anak-anak moms sudah terlanjur minum obat sirup ini dan ternyata tidak terjadi apa apa, ya berarti sebenarnya tidak ada masalah apapun. Cukup dengan tawakal dan berdoa semoga kedepannya tidak terjadi apa apa. Lalu apa yang harus diantisipasi? Caranya gampang sekali. Obat-obatan yang terserap oleh hati dan ginjal dapat kita atasi dengan banyak minum air putih. Sebab kita tidak bisa mengeluarkan apalagi memuntahkan obat-obatan tersebut. Dengan banyak minum air putih, maka dapat mendetoks ginjal dan hati itu sendiri. So, banyak minum air dan jangan mengonsumsi obat-obatan sirup dahulu sampai ada informasi lebih lanjut dari BPOM, Kemenkes dan IDI. 

Saat anak demam, batuk dan pilek harus diobati dengan apa? 

Inilah letak permasalahan selanjutnya, banyak yang menyarankan untuk memberikan obat tablet. Mungkin ada sebagian anak yang bisa menggunakan tablet pada usia 7 tahun keatas, namun permasalahannya bagaimana dengan anak dibawah 3 tahun, harus diberikan apa? Kalau dari IDI itu menyarankan untuk menggunakan tablet, kapsul, dan suppositoria. Namun hal itu tidak menjadi suatu cara yang efektif. 

Nah, disaat seperti inilah hal yang paling baik adalah dengan menjaga kesehatan dan kalau sakit itu tidak semua harus menggunakan obat. Moms dapat menggunakan berbagai cara sederhana dan alami untuk meredakan sakit batuk pilek demam pada anak tanpa menggunakan obat-obatan.