Penyebaran serta penularan dari Virus Covid-19 kembali meningkat berdasarkan data perkembangan corona yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga Dinas Kesehatan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta mencatat 9.394 kasus pasien positif, dengan pasien corona meninggal di Jakarta berjumlah 51 orang.
Sedangkan pada bulan Juni 2021 lalu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan data 5.582 kasus pasien positif dan kebanyakan adalah anak usia 0 hingga 5 tahun yang tertular berjumlah 224 kasus. Kemudian, sebanyak 655 kasus positif telah terjadi pada anak dengan rentang usia 6 sampai 18 tahun.
Peningkatan ini dapat terjadi disebabkan oleh kenaikan di klaster keluarga serta perilaku dari para orang tua yang kurang tegas dalam menerapkan prokes (protokol kesehatan). Karena itu pemerintah menghimbau orang tua untuk lebih ketat dalam menerapkan serta mengajarkan tentang protokol kesehatan secara benar dan baik kepada anak-anak mereka, supaya dapat terhindar dari resiko penularan covid-19.
Gejala covid 19 pada anak
Tanda serta gejala Covid-19 yang mungkin terjadi pada Anak. Hal yang wajib Anda ketahui apakah anak memiliki penyakit bawaan. Karena jika memang memiliki penyakit bawaan akan membuat mereka mendapat gejala yang lebih parah, misalnya :
- Diabetes
- Jantung
- Asma
- Obesitas
- Penyakit paru
- Kondisi genetik seperti, metabolik atau neurologis
Gejala pada anak-anak yang terpapar oleh covid-19, umumnya ada juga yang tidak ada gejala dan juga disertai dengan gejala, seperti berikut :
- Pilek
- Batuk
- Demam/meriang
- Kesulitan untuk bernafas yang disertai dengan nafas cepat juga sesak
- Mual/muntah
- Diare
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Nyeri otot
- Kehilangan nafsu makan
- Kehilangan indra pengecap dan penciuman
- Sakit tenggorokan
- Mudah lelah
- Kondisi terburuk, kaki, tangan dan kelenjar yang membengkak
- Bibir dan wajah membiru
Berikut Adalah Cara Merawat Balita dan Anak yang Terpapar Virus Covid-19
1. Isolasi Mandiri
Bila Anda menemukan beberapa gejala seperti yang telah disebutkan di atas pada buah hati, Anda dapat merawat mereka dengan penuh kasih dengan menerapkan segala protokol kesehatan sesuai saran dokter juga pemerintah.
2. Gunakan kamar tidur dan kamar mandi terpisah
Ketika sedang melakukan isolasi mandiri, Anda disarankan untuk menggunakan kamar tidur serta kamar mandi secara terpisah dengan anggota keluarga yang lain. Tujuannya agar keluarga Anda tidak ikut tertular virus covid 19, lalu selalu jaga kebersihan tempat isolasi serta selalu di semprot menggunakan desinfektan supaya menjadi lebih steril.
3. Buka ventilasi atau jendela rumah
Selalu pastikan jika ventilasi rumah, baik dikamar ataupun ruangan lain itu terbuka. Tujuannya adalah supaya sinar matahari dapat masuk dengan baik dan udara juga berputar agar rumah tidak lembab.
4. Beri makanan bergizi dan vitamin
Berikanlah selalu buah hati dengan makanan yang bergizi dan memiliki kandungan lemak, mineral, protein, karbohidrat serta vitamin yang seimbang. Berikan pula anak minuman penunjang seperti jus buah dan susu, bila masih bayi berikan dia asupan ASI sebanyak mungkin dikarenakan ASI memiliki nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi.
5. Jemur anak setiap pagi
Walau ini merupakan pengobatan tradisional, namun para ahli menganggapnya efektif. Yaitu dengan berjemur di pagi hari ketika sinar matahari dianggap mengandung vitamin, jam-jam terbaik adalah mulai dari pukul 7 hingga 9 pagi.
6. Tetap intens berkomunikasi dengan anak
Walaupun anak Anda berada di dalam ruangan terpisah, juga jangan pernah lupa untuk selalu secara berkomunikasi dengan anak Anda. Supaya buah hati Anda tidak merasa stres atau jenuh, jadi Anda wajib melakukan komunikasi untuk menghibur mereka.
7. Konsultasi dengan dokter
Lakukanlah konsultasi dengan dokter yang berkompeten dan telah memiliki pengalaman menangani pasien covid 19. Tujuan dari berkonsultasi ini adalah agar Anda tidak asal-asalan dalam menangani anak serta tenaga medis dapat mengetahui perkembangan kesehatan sang anak.
8. Bawa kerumah sakit jika kondisi memburuk
Apabila gejala pada anak semakin parah, seperti demam yang tidak kunjung turun, lemas, napas menjadi cepat, kejang, sesak, membiru pada bagian bibir, tidak bisa minum dan hal-hal janggal lainnya. Segera bawa buah hati ke rumah sakit agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
- Tes PCR jika isolasi mandiri selesai
- Pasien OTG (Orang Tanpa Gejala), setidaknya 10 hari setelah melakukan swab pertama dimana hasilnya positif Covid-19.
- Pasien bergejala ringan hingga sedang, setidaknya 10 hari sejak pertama kali muncul gejala + 3 hari.
- Pasien bergejala berat, setidaknya 10 hari sejak terpapar dan + 3 hari tanpa gejala serta 1 kali dengan hasil negatif ketika tes PCR.
Beda lagi bila anak Anda memiliki gejala Covid-19 yang sudah lebih dari 10 hari.
- Sudah bergejala selama kurang lebih 14 hari, telah melakukan isolasi selama 14 hari + 4 hari tidak ada gejala, setelah 17 hari dihitung sejak gejala pertama muncul.
- Sudah bergejala selama kurang lebih 30 hari, telah melakukan isolasi selama 30 hari + 3 hari tidak ada gejala, setelah 3 hari dihitung sejak gejala pertama muncul.
Apabila sudah melewati masa kritis tersebut, berarti buah hati Anda telah dinyatakan sembuh dan survive dari Covid-19, menurut persyaratan terbaru yang di dapat dari WHO. Tidak lagi perlu melakukan tes PCR selama dua kali dengan hasil yang negatif sebagaimana aturan sebelumnya.