Umum · April 23, 2022

Inilah Perbedaan Pandemi dan Endemi

Mungkin masih banyak dari kalian yang tidak memahami perbedaan dari endemi dan pandemi. Bahkan, banyak pula yang salah paham saat memakai kedua istilah ini. Oleh sebab itu, supaya tidak salah pengertian, ada baiknya kita mengenali perbedaan dari endemi dan pandemi. 

Sejak adanya Covid-19, masyarakat di dunia diperkenalkan dengan beragam bahasa untuk memahami virus ini, khususnya istilah endemi dan pandemi. Dua kata tersebut adalah istilah yang ada di ilmu epidemiologi yang mengulas mengenai diseminasi penyakit menular. 

Banyak masyarakat yang masih salah paham tentang perbedaan endemi dan pandemi. Hal tersebut sangat wajar sebab kedua istilah tersebut memang dapat dipakai bergantian guna melabeli sebuah penyakit, yang sesuai dengan perkembangan dari penyakit tersebut dilihat dari waktunya. 

Pengertian Endemi dan Pandemi 

Sebelum memahami perbedaan dari endemi dan pandemi, lebih baik Anda pahami dahulu pengertian dari endemi dan pandemi ini. 

Endemi adalah sebuah penyakit yang muncul pada sebuah wilayah, daerah, maupun negara tertentu. Wabah dari penyakit ini bisa dibilang endemik jika terjadi dengan konsisten dengan pergerakan yang meningkat untuk jumlah kasusnya di sebuah wilayah. Misalnya, penyakit endemi di negara ini yaitu campak, DBD dan malaria. 

Sementara itu, pandemi merupakan sebuah wabah penyakit yang sudah menyebar ke sejumlah negara atau hingga benua. Suatu penyakit bisa dibilang menjadi pandemi saat kasus yang ada terus bertambah setiap hari dan juga mencangkup pada wilayah yang luas sampai ke seluruh negara. 

Tidak hanya Covid-19 saja, contoh lain pandemi yang pernah ada di dunia, seperti: 

  • AIDS 
  • Flu Asia 
  • Flu Spanyol 
  • Flu
  • Penyakit pes

Perbedaan Endemi dan Pandemi 

Berdasarkan badan kesehatan dunia (WHO), endemi dan pandemi dibedakan menurut tingkat penyebaran penyakitnya dan bukan pada seberapa parah penyakit tersebut.

Walau pandemi tersebut sangat besar dan mencakup suatu daerah, namun penyebaran penyakitnya bisa terkendali. Tetapi, pandemi memiliki sifat internasional atau di luar kendali. 

Yang berarti tingkat penyebaran penyakit sudah melewati batas internasional sehingga di luar cakupan daerah endemi. Selain itu, jangkauan geografis yang begitu luas inilah yang menjadikan pandemi mengakibatkan gangguan sosial dengan skala besar, bahkan dapat menyebabkan kerugian ekonomi. 

Penting untuk Anda catat jika status endemi bisa berkembang menjadi pandemi. Dan juga sebaliknya, status pandemi bisa berubah menjadi sebuah penyakit endemi, bergantung dengan tingkat penyebaran penyakit nya dari waktu ke waktu. 

Walaupun demikian, status endemi umumnya tidak berarti jika bakteri atau virus sudah menghilang seluruhnya dan berhenti mengakibatkan penyakit tertentu, seperti Covid-19.

Status pandemi dapat berubah menjadi status endemi saat banyak orang yang memperoleh perlindungan dari vaksin. 

Dengan demikian, penularan penyakitnya bisa berkurang dan akan sedikit kasus rawat inap hingga kematian karena penyakit tersebut, bahkan saat virusnya masih beredar di wilayah itu. 

Indonesia Menuju Status Endemi 

Terdapat kabar baik yang disampaikan dari Kementerian Kesehatan yang berhubungan dengan keadaan pandemi Covid-19 yang sudah ada sejak 2 tahun ini. Menurut Kemenkes, dari akhir bulan Februari kemarin, jumlah kasus positif Covid-19 mengalami penurunan. 

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, menuliskan “Update keadaan yang terlihat sekarang menunjukkan kasus yang terus menurun, angkat Rt atau reproduktif virus telah menurun di pulau besar yang ada di Indonesia. Namun, terdapat 5 provinsi yang kasusnya sedikit meningkat yaitu Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Aceh,” ungkapnya dalam pers pada Senin (7/3/2022) di Jakarta. 

Lalu, pada kasus kematian di kasus Omicron sebagiannya telah didominasi oleh para pasien dengan komobird dan lansia yang belum memperoleh vaksin dengan dosis lengkap. Menurut audit kematian yang ada di Rumah Sakit menunjukkan jika penyakit yang menyebabkan kematian di pasien Covid-19 didominasi oleh gagal ginjal, hipertensi dan diabetes. 

“Tidak seluruhnya meninggal disebabkan oleh Covid-19, namun ada pula yang meninggal karena Covid-19,” jelasnya. 

Sementara itu, menuju endemi pemerintah perlahan-lahan melonggarkan mobilitas masyarakat. Pemerintah akhirnya memutuskan untuk menghilangkan syarat tes PCR maupun antigen untuk masyarakat yang ingin melakukan perjalanan dalam negeri. Kebijakan tersebut berlaku untuk seluruh moda transportasi, laut, darat hingga udara. 

Selain itu, seiring usaha menuju status endemi, semua kompetisi olahraga pun sudah diizinkan untuk bisa ditonton dengan syarat telah melakukan vaksin booster dan wajib memakai aplikasi Peduli lindungi guna keperluan check in. 

Untuk kapasitas penonton akan disesuaikan dari level PPKM di wilayah tersebut. Wilayah dengan level 4 hanya boleh dihadiri penonton sebanyak 25%, level 3 50%, level 2 75% dan level 1 dengan 100% jumlah penonton. 

Nah, itu tadi ulasan mengenai perbedaan dari endemi dan pandemi yang bisa menjadi sumber informasi untuk Anda. Semoga Indonesia bisa berhasil menuju status endemi, sehingga masyarakat bisa hidup normal seperti sedia kala.